Content

Low Price HP

Earn

Sabtu, 01 Mei 2010

Ledakan Di Duren Sawit Khas Ledakan Meteor

Direktur Observatorium Boscha Hakim Malasan menyatakan bahwa ledakan yang terjadi di daerah Duren Sawit khas dengan ledakan-ledakan Meteor Duren Sawit yang terjadi akibat hantaman benda luar angkasa.

"Kalau didengar dari kesaksian dan dilihat akibat ledakan itu khas ledakan akibat meteor, jadi kemungkinannya bisa saja." kata Hakim saat dihubungi oleh Tempo, siang ini.

Berdasarkan kesaksian Bartina Manurung dan Hatijah misalnya, mereka mendengar adanya bunyi ledakan yang tiba-tiba dan tidak berujung. "Tidak seperti bunyi petir, kalau ini ledakannya tiba-tiba tidak ada lanjutannya kaya' petir ," kata Hatijah.

Bartina,tetangga dari korban ledakan, bahkan berseloroh kalau dirinya mendengar ada bunyi nyaring berdesing sebelum ledakan dan merasakan adanya tekanan saat ledakan terjadi sehingga dirinya sempat mundur beberapa langkah dari tempat dia berdiri. "Saya sampai mundur kira-kira tujuh langkah seperti ditekan," kata Bartina yang mengaku masih kaget atas ledakan tersebut hingga hari ini.

Pemilik salah satu rumah yang rusak berat akibat ledakan , Kusnadi, juga berujar tidak mencium adanya bau-bau tertentu saat ledakan terjadi. Ledakan yang dia rasakan juga tiba-tiba terjadi. "Tidak ada bau-bauan," kata dia.

Adanya tekanan udara yang tinggi, bunyi keras dan ledakan tiba-tiba dengan desingan , serta tidak terciumnya bau-bau zat tertentu , menurut Hakim, merupakan ciri khas atas ledakan yang terjadi akibat hantaman benda luar angkasa.

"Ya, itu pengalaman khasnya seperti itu. Bau misalnya, tidak akan ada dari bebatuan luar angkasa tidak seperti bebatuan di bumi yang terdapat zat-zat kimia tertentunya," ungkap Hakim.

Ledakan tersebut, menurut Hakim lagi, juga terbagi menjadi dua kemungkinan, yaitu ; ledakan yang memang betul-betul dari benda meteorit atau bebatuan luar angkasa, atau ledakan dari sampah-sampah antariksa seperti sisa satelit yang jatuh ke bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Namun, menurut Hakim, kemungkinan tersebut masih perlu menunggu hasil penelitian yang sedang dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional agar hasilnya lebih pasti. "Kita tunggu saja hasil penelitiannya nanti agar lebih valid," kata Hakim

Tidak ada komentar: