Sekira 600 warga RW 024 Perumahan Boulevard Hijau Harapan Indah Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi melakukan demonstrasi di Kantor Wali Kota Bekasi.
Warga yang tergabung dalam Gerakan Penyelamat Lingkungan Permukiman (GPLP) ini menolak upaya perluasan lahan pabrik PT Prakarsa Alam Segar yang bersebelahan dengan permukiman mereka.
Pasalnya warga khawatir, perluasan ini akan semakin menambah pencemaran udara akibat aktivitas pabrik yang selama ini dirasakan warga.
Menurut salah seorang warga, Muchamad Indra Wisona (32), keberadaan pabrik yang memproduksi tepung dan kecap tersebut, menggunakan bahan bakar batu bara yang menimbulkan bau tak sedap.
“Selama ini dengan pabrik yang sudah ada saja warga sudah merasa terganggu,” kata Indra, Kamis (22/4/2010).
Indra bercerita, pada awalnya pencemaran udara hanya dirasakan pada jam-jam tertentu, namun dua tahun terakhir bau batu-bara itu bisa tercium setiap saat. “Baunya bikin mual. apalagi kami mengkhawatirkan residu dari sisa pembakaran batu bara itu semakin mencemari udara di permukiman,” ujar dia.
Dalam demonstrasi yang juga diikuti kaum ibu dan anak ini para pengunjuk rasa menggunakan tujuh bus AC, yang disewa warga secara swadaya. Rencananya setelah demonstrasi di Kantor Wali Kota, mereka akan melanjutkan aksi ke DPRD Kota Bekasi. Warga kompak menggelar aksi ini untuk menepis dugaan bahwa hanya segelintir orang saja yang menolak perluasan lahan pabrik.
“Warga merasa dibohongi, karena ada laporan ke wakil gubernur hanya satu-dua warga saja yang menolak,” kata Indra, seraya menambahkan warga di RW024 berjumlah 750 KK.
Warga sempat ditemui Wakil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Kepada warga, Rahmat berjanji membantu warga sesuai prosedur. Dia juga mengatakan, pihaknya akan meninjau lokasi pada Selasa pekan depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar