Content

Low Price HP

Earn

Senin, 05 Oktober 2009

Gempa Lampung mudah-mudahan tidak terjadi

Isu Gempa Lampung yang cukup meresahkan jangan membuat kita patah semangat. Setelah Gempa Padang kita harus menyadari bahwa memang kita tinggal di dunia yang lunak dan harus mengakui kebesaranNya serta menyadari kekecilan kita sebagai mahluk Tuhan.
Gempa dahsyat yang melanda Jawa Barat dua hari lalu, kemungkinan menjalar ke Lampung dengan kekuatan 8 skala Richter. Masyarakat diimbau mewaspadainya sejak sekarang.

Direktur Teknologi Sumber Daya Mineral Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Yusuf Surachman, Kamis (3-9), mengatakan gempa masih akan terus melanda Indonesia mengingat negeri ini dilalui lempeng gempa. Yang perlu diwaspadai adalah gempa berkekuatan besar yang kemungkinan terjadi di Selat Sunda yang berdampak ke Lampung dan Jakarta.

"Ini memang ada sistem bermain di situ, memang ada satu kemungkinan akumulasi energi di situ. Kita tidak tahu kapan akan terjadi seperti itu. Potensi (gempa) di darat dan di laut terjadi di sebelah selatan Lampung, Jawa Barat, dan Banten antara Selat Sunda. Kekuatannya sekitar 8 skala Richter (SR)," kata Yusuf.

Potensi gempa tersebut muncul karena tabrakan lempeng Indo-Australia serta lempeng Sumatera dan Jawa. "Bagaimana mekanismenya? Ada subduksi lempeng oceanicmenyusup ke dalam lempeng benua. Karena ada sistem terkunci, maka ada potensi gempa. Jadi lempeng Indo-Australia bergerak terus di selatan Jawa dan menekan hingga 7 cm per tahun," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, kini lempeng itu sudah memasuki periode matang. "Pergerakan sentimeter per tahun saja sudah tertekan. Sekarang saja banyak terjadi gempa meski berkekuatan kecil menyebar di seluruh Indonesia. Kondisi ini sama dengan satu abad lalu, sekitar tahun 1800-an," kata dia.

Selat Sunda berada di atas zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia serta zona transisi subduksi miring yang memanjang di sebelah barat Sumatera dengan subduksi tegak di selatan Pulau Jawa. Gempa di Selat Sunda bisa dipicu penglepasan energi dari penunjaman lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara dengan kecepatan 6 cm per tahun di bawah Selat Sunda, atau dari aktivitas patahan Semangko yang masih sangat aktif sampai sekarang. Patahan Semangko memanjang dari Aceh sampai Lampung sepanjang 1.650 km dan melintasi hampir semua kota besar di Sumatera.

Tidak ada komentar: